“Happy B’day Andra.”
Yups...kira-kira itulah kalimat pertama yang kutulis pada buku diaryku hari ini. “Semoga kamu panjang umur dan bahagia selalu... Aku slalu nunggu kamu disini, nggak peduli kamu gimana atau mungkin kamu dah ngelupain aku, aku akan tetap sayang kamu...dan aku harap someday kita akan bertemu lagi. Yes, I hope...
Aku menutup buku bewarna biru dengan gambar love pada tengahnya itu, sambil menarik nafas dalam-dalam. Seusai menumpahkan semua perasaanku hari ini. Walaupun bentuknya kecil, hanya dialah yang paling mengerti perasaanku. Oke!! Balik lagi ke Andra, entah kenapa hari ini aku kangen sekali sama dia. Sejak peristiwa itu, aku tak pernah bertemu lagi dengannya. Uhh...inilah hal yang paling menyebalkan untukku, hanya Andra yang ada di pikiranku hari ini, Andra...Andra... dan Andra....
Hmmm...mungkin kalian ingin tau, siapa sih Andra?! Well... Andra adalah orang yang paling aku sayang ( Tentu aja selain keluarga dan sahabat-sahabatku) sekaligus orang yang paling aku benci. Aku sendiri juga bingung, kenapa aku bisa sesayang ini dengan dia. Walaupun sudah dikhianati berkali-kali dan nggak keitung seberapa sering dia bohongin aku..Hufff...Tetap saja dia number one ini my heart, Heheh.... Apa ini yang namanya cinta buta?! Tapi itu sih udah cerita lama, kini sudah hampir 2 tahun aku tak bertemu Andra. Nggak kebayang sakitnya aku waktu tau dia selingkuh dengan cewe lain,, yaa.. langsung kuputuskan saja hubungan dengannya, meskipun tak bisa kupungkiri, aku masih sayang dia..bahkan sampai sekarang. Tega banget sih dia sama aku..
............
Keesokan Paginya
“Hwaa...Good Morning the World.” Ucapku setengah sadar saat baru bangun tidur sambil mengangkat tangan setinggi-tingginya. Aku langsung bergegas mandi, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 dan itu saatnya aku harus cepat-cepat. Klo terlambat ke sekolah?! Wahhh...ngebayanginnya aja aku udah males. Aku harus lari mengelilingi lapangan sebanyak 7x lalu dijemur selama 1 jam, baru deh pada jam istirahat diperbolehkan masuk kelas. Itu pun dianggap alpa... Uhhh...
Di Kantin pada saat Istirahat
“Cha, sampai kapan mau jomblo terus?” Tanya dewi, sahabat karibku sejak SMP dulu. Aku sih Cuma senyum-senyum aja, karena ini bukan pertama kalinya dia bertanya seperti itu. “Woyy...Ditanya tuh jawab atuh,, gue itu minta penjelasan bukan senyuman non echa sayang...” Pinta Dewi sambil terus melahap menu gado-gado yang di pesannya.
“Hmm...Dewi sayang...Aku kan udah bilang berkali-kali. Sampai saat ini belum ada yang bisa ngegantiin posisinya andra disini.” Jelasku singkat.
“Yaelah..Bocah itu lagi...Udah ahh bosen gue dengernya. Kenapa sih nggak cari yang laen aja?!” Tapi sepertinya Dewi tau, klo udah menyangkut urusan hati dan perasaan.. Hmmm..Udah susah deh...
“Yee..lagian kan yang jomblo itu aku, kenapa jadi kamu yang repot?! Lagi pula aku fine-fine aja tuh.”
“Yahh...Dasar si Echa!! Kita kan pernah janji mau double date bareng, kapan donk?! Bisa-bisa keburu kita lulus nih..Sekarang aja udah kelas 3, padahalkan kita janjiannya dari kelas satu.” Oiya, aku lupa kalau Dewi dan aku pernah membuat janji aneh seperti itu, dan kini tampaknya dia sedang tak sabar untuk mewujudkannya. “Lagian kenapa sih loe tolak si Ricky?! Padahal dia nggak jelek-jelek amat kan ? Atau si Opik? Walaupun botak tapi dia kan kapten basket sekolah kita. Hmm..si Riyan juga? Diakan keren banget, pinter pula.. Aduh Echa.. Loe tuh dudul banget sih..klo gue jadi loe,, udah gue sikat tiga-tiganya..hehehe...bla...bla...bla...” Jelas dewi panjang lebar dengan gayanya yang sok didramatisir. Aku sih hanya bisa garuk-garuk kepalaku yang emang gatal mendengarnya.
“Udah belom nih ceramahnya?” Jawabku asal-asalan.
“Uhh..dasar..Dikasih tau juga..Atau kenapa nggak loe coba aja dulu? Siapa tau cocok dan loe bisa ngelupain Andra...Gimana?! Klo nggak cocok, yawdah langsung putusin aja... gampang kan ?!” Yaa..beginilah si Dewi, gampang banget maenin cowo. Hobinya gonta-ganti pacar.
“Inilah yang aku nggak mau Dew, aku nggak bisa maenin perasaan orang. Karena aku tau banget rasanya dimaenin.. sakit Dew, sakiitt banget!!” Tampaknya Dewi mengerti penjelasanku barusan, dia pun tak banyak bicara lagi.
“Iya gue ngerti. Yawda sekarang ke kelas yukk?!” Ajak Dewi padaku, aku hanya membalasnya dengan mengangguk.
...........
“Aduhhh...buku biologinya mana nih?” Wahh..kepalaku pusing, kenapa sih sesuatu yang penting ini bisa hilang? Aku harus segera menyelasaikan tugas yang diberikan pak Joko. Ku bongkar semua rak buku-bukuku..dan.. tunggu deh, sepertinya aku sangat mengenalinya. Sebuah amplop bewarna biru, yaa..itu warna kesukaanku... aku membuka kembali amplop itu dan membacanya........
Untuk: Andra....
Aku tau ada cinta, bahkan sejak pertama kali kita bertemu. Saat itu aku merasakan perasaan yang aneh, yang belum pernah kurasa sebelumnya.. Kamu tlah membuat hari-hariku penuh dengan bayang-bayangmu.. dan pada akhirnya kita jadian.. aku sangat bahagia dengan semua canda tawa bahkan sedih dan luka yang kamu berikan.. Makasih yaa buat semuanya..
Nggak kerasa udah setahun kita lewati sama-sama, aku harap kita bisa mewarnai hidup ini dengan cinta dan kasih sayang, dan kamu nggak akan nyakitin aku lagi...Karena kamulah satu-satunya yang ada dalam hatiku..
HAPPY FIRST ANNIVERSARY
Dari: Yang slalu sayang Kamu... Echa....
Huff,aku tertunduk lemas saat membacanya, air matapun begitu sulit untuk kubendung lagi. Tangisku pecah begitu saja. Itu surat yang igin kuberikan pada Andra tepat di hari jadian kita yang pertama.
Dua tahun yang lalu
“Hmm..Andra bakalan seneng..” Pikirku dalam hati. Hari ini first anniversary kita dan aku sudah menyediakan kado special untuknya. Rencananya sih hari ini aku mau kerumahnya. Ga pernah aku sangka sebelumnya, hari yang kukira akan menjadi the best day of the week ini, akan menjadi hari yang sangat menyedihkan.
Setelah sampai di rumah andra, awalnya aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Andra dengan cewe lain sedang berpegangan tangan, mereka terlihat sangat mesra. Senyumpun hilang seketika dari wajahku.
“Andra...” Ucapku lemas.
“Echa!!” Tampaknya Andra menyadari kehadiranku. Iapun langsung melepaskan tangannya dari cewe itu. “Emm...kamu jangan salah paham dulu ya?? Dia itu....”
“CUKUP NDRA!!” aku segera memotong pembicaraannya. Aku ga mau denger lagi ndra, ini udah kedua kalinya aku mergokin kamu begini.” Huff, rasanya perasaanku saat ini kacau sekali. Kali ini aku ga yakin bisa maafin Andra lagi.
“Echa, Please maafin aku. Aku ga bermaksud untuk nyakitin kamu. Aku Cuma....”
“Aku tau Ndra, kamu ga usah jelasin apa-apa lagi, mungkin terlalu munafik buat aku mengharapkan andra yang dulu. Dimana Andra yang pehatian? Andra yang pengertian? Yang selalu buat aku tersenyum, yang selalu ada buat aku, DIMANA??!” Sambil terisak-isak, ku keluerkan semua isi hatiku padanya, jujur aku sudah tak than dengan semua ini. “Tadinya aku pikir, ini hari terindah buat aku, ternyata...” Aku terdunduk sedih.
“Cha, aku sayang sama kamu.” APA? Masih berani dy bilang sayang. Nyebelin banget sih!!
“KITA PUTUS!!” Ucapku lirih. Ini bukan kemauanku.....”Lebih baik kita putus aja Ndra, aku ga mau menghalangi jalan untuk mencari sosok yang lebih baik dari aku. Mulai sekarang kamu bisa memilih apa yang terbaik buat kamu. Aku ga mau jadi penghalang. Aku sayang kamu.” Setelah itu, kuputuskan cepat-cepat pergi dari sana . Samara-samar kudengar teriakan Andra. “ ECHA MAAFIN AKU...”
.............
Sejak hari itu kup[utuskan untuk menjauh dari Andra, telpon dan smsnya tak pernah kubalas. Bahkan kumengganti no.ponselku dengan nomor baru. Entah apa yang membuat dy berubah, padahal dulu dy begitu baik dan perhatian...
Dan kini akupun ingat, surat dan kado special itu belum sempat aku berikan pada Andra. STOP!! Thinking about Andra, udah cukup rasanya ia menghantui hidupku selama 2 tahun ini. Yahh, semoga aja dy bahagia sama pilihannya. Klo orang bilang, First love itu susah dilupain. Hmm...ada benernya juga siy. Seperti aku yang ga pernah bisa sedikitpun lepas dari bayang-bayang Andra. Seseorang yang telah memberiku cinta sekaligus luka direlung hatiku yang paling dalam... ANDRA.
By: Eycie Gisca (Feb, 2010)